|
1 Feb 2016, 21:00
Penciptaan Alam Semesta dalam Alquran & Sunah
Penciptaan Langit & Bumi berdasakan Alquran
& Sunah
Informasi penciptaan alam semesta kita
peroleh dari Alquran yang diturunkan kepada Rasul SAW ketika usia alam semesta
lebih dari 12.000 tahun[2]. Selain Alquran, sejumlah hadis juga mengabarkan
penciptaan alam semesta.
Jauh sebelum diciptakan langit dan bumi,
yakni 50.000 tahun[3], Allah telah menciptakan air, kemudian Arsy, dan
meletakkan Arsy-Nya di atas air. Kemudian menciptakan Al-Qalam yang diperintah
oleh-Nya untuk menuliskan di Al-Lauhul Mahfuzh (yakni kitab lembaran taqdir
tentang segala kejadian yang telah ditaqdirkan-Nya sampai hari kiamat). Setelah
itu Allah pun menciptakan Nun (ikan besar). Informasi penciptaan di atas kita
peroleh dari makna tersirat dalam Alquran dan makna tersurat dalam hadis Rasul
SAW. Dalam Al-Quran Allah swt. Berfirman:
dan Dia-lah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar
Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu
berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah
mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain
hanyalah sihir yang nyata” Q.s. Hud: 7
Ayat2 Al-Quran berdasarkan surah (al-A’raf,
Yunus, Huud, al-Furqan, Qaaf dan al-Hadiid)
Ayat
– Ayat Yang Menerangkan Penciptaan Langit dan bumi:
Allah
berfirman:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ
اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٥٤)
Ertinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam
di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta
alam”. (QS:07: 54);
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
يُدَبِّرُ الأمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ
رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلا تَذَكَّرُونَ (٣)
Ertinya: “Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada
seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang
demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?”. (QS: 10: 3);
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ
فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ
لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ (٧)
Ertinya: “dan
Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara
kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Makkah):
“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang
kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”. (QS:
11: 7);
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ
فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا (٥٩)
Ertinya: “Yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) yang Maha pemurah, maka
tanyakanlah tentang Dia (Allah) kepada yang lebih mengetahui tentang Dia”.
(QS: 25: 59);
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ
وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ (٣٨)
Ertinya: “dan
sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan”.
(QS: 50: 38);
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ
وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٤)
Ertinya: “Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di
atas ‘arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya, dan
Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan”. (QS: 57: 4);
Penciptaan Langit:
Allah berfirman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
Ertinya: “menciptakan
langit”;
As-samaa (langit), dalam bahasa Arab adalah atas atau sesuatu yang tinggi,
sedangkan menurut bahasa sains-nya adalah bagian atas dari
permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebutatmosfer.
Langit terdiri dari banyak
gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit sering
dilihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak
tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah
ketika senja, atau hitam saat turun hujan.
Perkataan
(Samaaa) disebut sebanyak 310 kali dalam Al-Quran . Proses penciptaan langit
dimulakan pada awalnya hanya terjadi satu langit saja ,lalu Allah SWT
membentukannya menjadi tujuh bahagian langit yang terpisah dan bersusun-susun antara
satu sama lain.
Proses
Penciptaan Alam Semesta
Al-Qur’an
menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang panjang.
Sebagaimana dalam
al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):
اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara
keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua
tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu,
apakah kamu tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di atas
Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati
ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa
yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses
bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis
penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :
Fasa Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون
Artinya: “Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai
dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah
awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah
pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi
bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon,
oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
Nukleosintesis Big Bang terjadi pada
tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas banyak
perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H
(deuterium), 3He
(helium-3), dan 4He
(helium-4),
di alam semesta.Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh
mekanisme lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah
jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis
khusus peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan neutron),
sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua kecuali
jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di
alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan kluster,
dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang.
Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be
diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah
plasma kuark–gluon primordial
membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena
periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh
pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat
dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan
tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).
Fasa Kedua
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya : “Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini adalah
pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah
disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar
atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang ,
galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru
yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di
dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.
Fase Ketiga
Pada masa ini
dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk
bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari
sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin
matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi
menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT
firmankan dengan indah :
وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا
Artinya : “dan
Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29
Fase Keempat
Bumi yang
terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan
pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan
unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan
endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai
lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit
yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan
tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang
tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا
Artinya :“dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)
Fase Kelima
Hadirnya air dan
atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana
firmanAllah SWT :
…وَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S.
al-anbiya [21] : 30
Selain itu,
pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan
halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas
metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas
dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal
kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air
akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang
hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah
ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang
telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.
Fase Keenam
Masa keenam dalam
proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang
dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan
proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai
terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang
menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di
bumi terus berlanjut.
Setelah mengkaji
cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari
bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata uang yang
tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang penulis kutip dari
seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is blind and
science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)
Ilmu yang tidak
disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak adanya kekuatan
iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan dapat salah
mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu menentang akan
adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh yang sangat
signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-ajaran
agama.
Untuk itu penulis dapat menyimpulkan bahwa :
[1] Kebenaran Al-Qur’an akan selalu terbukti sampai kapanpun.
[2] Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian menjadi ada, (
terjadi proses penciptaan) oleh Allah SWT
[3] Penciptaan alam semesta terjadi secara berproses
(berkembang) sebagaimana yang telah Al-Qur’an jelaskan dan tidak
statis (tetap).
[4] Al-Qur’an lebih dahulu menceritakan tentang proses penciptaan
alam semesta jauh sebelum ilmu pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan
kini kebenaran Al-qur’an itu sudah dapat dibuktikan kebenarannya dengan adanya
kecocokan dalam sains (abad-20).
[5] Ilmu dan
agama akan selalu sejalan selaras bersamaan.
Penciptaan
lautan dan sungai-sungai
Diantara tanda
tanda kekuasaan Allah di bumi ialah penciptaan lautan dan sungai sungai. Dengan
lautan seseorang boleh berlayar mencari rezeki. Mewujudkan ikan ikan yang segar
untuk makanan manusia. Didalamnya terdapat berlian dan mutiara yang indah dan
berharga. Semua itu diciptakan hanya untuk manusia.
Allah ta’ala berfirman
(yang ertinya), “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal
di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung” “Jika Dia
menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti
di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak
bersyukur” (As Syuro : 32-33).
”Tidakkah kamu
memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.” (Qs.
Lukman : 31).
“Dan Dia-lah,
Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya
daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang
kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (Qs. An Nahl :
14).
Lautan dan sungai
sungai adalah dua ciptaan yang menjadikan bumi semakin indah. Tidak heran
ketika Allah menyebutkan syurga selalu dikaitkan dengan sungai sungai yang
mengalir di bawahnya. Karena memang, tanpa sungai kehidupan akan terasa
gersang. Dengan sungai dan lautan pula, udara menjadi bersih tidak tercemari oleh
bangkai haiwan. Makanya Rasulullah SAW ketika ditanya tentang
bangkai ikan laut, beliau bersabda, “Dia (air laut) itu suci airnya dan
halal bangkai (hewan) nya.”
|
❤ Hasil Karya ❤
Nama 1 : Ahmad Nazmi Haziq bin Azmi No Matrik : 12DIP15F1034 Nama 2 : Muhammad Asyraf bin Mat Rozai No Matrik : 12DIP15F1032 Nama 3 : Wiraphan A/L Chak Liau No Matrik : 12DIP15F1056 Nama 4 : Muhammad Salman bin Mahmod No Matrik : 12DIP15F1046 Nama 5 : Ahmad Haqim bin Mohd Safari No Matrik : 12DIP15F1004 Kelas : DIP5B Pensyarah : Ustazah Salmi binti Mohd ❤ Info Blog ❤
Blog ini ditubuhkan khas oleh lima orang pelajar Politeknik Kuala Terengganu untuk menyelesaikan E-FOLIO subjek DUA6022 Komunikasi Dan Penyiaran Islam . Segala harta benda dalam blog ini adalah hak cipta terpelihara . Sila jaga adab anda sebagai tetamu di laman blog kami . Terima kasih .❤ Sumber Info ❤
Sumber 1Sumber 2 |